Pages

Selasa, 27 Juli 2010

ngampel

Profil Kecamatan Ngampel PDF Cetak

LETAK GEOGRAFIS

Kecamatan Ngampel sangat Strategis untuk dijangkau oleh warga Kendal dan sekitarnya, merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal. Kecamatan Ngampel berbatasan di sebelah utara dengan "Kecamatan Kota Kendal", di sebelah selatan berbatasan dengan "Kecamatan Singorejo", di sebelah barat berbatasan dengan "Kecamatan Pegandon" dan di sebelah timur berbatasan dengan "Kecamatan Brangsong". Sedangkan jarak Kecamatan Ngampel dengan Ibukota dan ke beberapa kota lainnya seperti, Kota Provinsi Jawa Tengah berkisar 38 Km², Kota Kabupaten Kendal berkisar10 Km², Kota Kecamatan Petebon berkisar 5 Km².

Ketinggian tanah pada Kecamatan Ngampel ± 6 meter dpl. dengan Suhu Udaranya berkisar 27 °C.

Luas wilayah Kecamatan Ngampel dirinci menurut desa pada tahun 2008 berjumlah 33.88. Km2 Sedangkan luas wilayah Kecamatan Ngampel dirinci menurut Penggunaannya terdiri dari:

  1. Tanah Sawah seluas = 12,76 Km²
  2. Tanah Pekarangan seluas = 4,28 Km²
  3. Tanah Tegalan = 4,69 Km2
  4. Tanah Hutan = 9,87 Km²
  5. Lain -lain. = 2.28 Km2

Banyaknya hari hujan Kecamatan Ngampel tahun 2007-2008. pada tahun 2007 hari hujan berjumlah 95 hari hujan sedangkan kalau dirata-rata perbulan 8 hari hujan/bulan. Pada tahun 2008 hari hujan berjumlah 99 hari hujan sedangkan kalau dirata-rata perbulan 8 hari hujan/bulan. Bila dilihat dari Banyaknya Curah Hujan di Kecamatan Ngampel tahun 2007-2008. Pada tahun 2007 berjumlah 1,307 mm sedangkan kalau dirata-rata perbulan berkisar 109 mm/bulan sedangkan Pada tahun 2008 berjumlah 1,496 mm kalua dilihat dari rata-rata perbulan berkisar 125mm/bulan.

Kependudukan

Banyaknya penduduk bila dilihat dari Jenis Kelamin pada tahun 2007-2008. Pada tahun 2007 berjumllah 34.627 jiwa terdiri dari Laki-laki berjumlah 16,919 jiwa, sedangkan Perempuan berjumlah 17,708 jiwa. Pada tahun 2008 berjumlah 34.895 jiwa terdiri dari Laki-laki berjumlah 17,042/jiwa sadangkan Perempuan berjumlah 17,853 jiwa.

Kepadatan penduduk Kecamatan Ngampel bila dilihat dari Kepadatan Orang/Km². Pada tahun 2007-2008. Pada tahun 2007 berjumlah 975 jiwa/km2 sedangkan pada tahun 2008 berjumlah 1,030 jiwa/km2

Perkembangan Penduduk per tahun Kecamatan Ngampel tahun 2007-2008. Jumlah penduduk 34,627 jiwa dengan perkembangan penduduk 1,50 %, per tahun bila dilihat dari tahun sebelumnya, Sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk meningkat 34,895 jiwa dengan perkembangan punduduknya 0,77 %. per tahun




Sumber: BPS Kabupaten Kendal 2008
Penduduk Menurut Mata Pencaharian PDF Cetak

Banyak penduduk Di atas 10 Tahun yang Bekerja DIrinci menurut Mata Pencahariannya pada Tahun 2008. Dapat dilihat pada tabel berikut :

No
Lapangan Usaha

Jumlah

( orang )

Prosentase

(%)

1 Pertanian
Pengusaha4376
19.86
Buruh11320
51.38
2 Pertambangan dan Penggalian
Pengusaha0
0.00
Buruh0
0.00
3 Industri Pengolahan
Pengusaha138
0.63
Buruh77
0.35
4 Listrik, Gas dan Air minum
Pengusaha0
0.00
Buruh0
0.00
5 Bangunan
Pengusaha78
0.35
Buruh1812
8.22
6 Perdagangan Hotel dan Restoran
Pengusaha473
2.15
Buruh288
1.31
7 Pengangkutan dan Komunikasi
Pengusaha296
1.34
Buruh304
1.38
8 Keuangan dan Persewaan
Pengusaha18
0.08
Buruh333
1.54
9 Jasa-jasa
Pengusaha59
0.21
Buruh2462
11.17
JUMLAH22034
100.00

Administratif PDF Cetak

Kecamatan Ngampel merupakan wilayah perdesaan terdiri dari 12 Desa, meliputi 44 Dusun / Dukuh, 55 RW dan 219 RT.

No Desa
Dusun/Dukuh Rukun Warga Rukun Tetangga


01 Winong5
521
02 Jatirejo 4 5 19
03 Rejosari 3 3 9
04 Sumbersari
6 6 30
05 Kebonagung 4 4 14
06 Ngampelkulon
4 5 28
07 Ngampelwetan 3 3 14
08 Sudipayung 2 5 23
09 Dempelrejo 3 3 18
10 Banyuurip 4 4 16
11 Bojonggede 2 5 12
12 Putatgede 4 7 15
JUmlah 44 55 219

Sumber : BPS Kabupaten Kendal Tahun 2008
Visi dan Misi Kecamatan Ngampel PDF Cetak

VISI
Terwujudnya masyarakat Kecamatan Ngampel yang sejahtera melalui kepemerintahan yang baik, dan mengoptimalkan seluruh sumber daya.


MISI

  1. Mendorong terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin yang demokratis, partisipatif berdasarkan iman dan taqwa.
  2. Mewujudkan aparatur pemerintahan yang baik, bertanggung jawab, transparan dan profesional dalam rangka pelayanan prima.

Struktur Organisasi Kantor Camat Ngampel

Sarana dan Prasarana di Kecamatan Ngampel PDF Cetak

Sarana dan prasarana di Kecamatan Ngampel cukup memadai, baik prasarana peribadatan; pendidikan; kesehatan maupun prasarana fisik lainnya.

Tempat Ibadah

No Tempat peribadatan Jumlah unit
1 Masjid17
buah
2 Musholla156
buah
3 Gereja0
buah
4 Kuil/Pura0
buah

Sarana Pendidikan

No Jenjang Sekolah Jumlah Sekolah Murid Guru
01 Taman Kanak Kanak 13
475
30
02 SD Negeri17
2.993182
03 Madrasah Ibtida'iyah3
442
23
04 Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) Negeri 1
675
29
05 SLTP Swasta1
354
21
06 Madrasah Tsanawiyah0
0
0
07 Sekolah Lanjutan Atas ( SLTA ) Negeri 0
0
0
08 SLTA Swasta1
285
23
09 Madrasah Aliyah0
0
0

Sarana Kesehatan

No Fasilitas Kesehatan Jumlah Unit
01 Dokter4 Orang
02 Mantri Kesehatan27
Orang
03 Bidan21
Orang
04 Dukun Bayi15
Orang
05 Juru Sunat0
Orang
06 Rumah Sakit Umum (RSU ) 0
Buah
07 Puskesmas 1
Buah
08 Puskesmas Pembantu2
buah
09 Dokter Umum4
orang
10 Dokter Gigi0
orang
11 Rumah bersalin0
orang

Sarana Transportasi

NO
Jenis Transportasi
Jumlah
Unit
01 Mobil Penumpang Umum
35
buah
02 Bus4
buah
03 Truk5
buah
04 Mobil Pribadi da Dinas
130
buah
05 Sepeda Motor
4.064
buah
06 Becak135
buah
07 Sepeda3.998
buah

Sarana Jalan

No
Kondisi Jalan
Panjang Jalan
unit
I Jenis Permukaan
Km
a. Aspal
52.69
KM
b. Kerikil
0.00
Km
c. Tanah
21.60
Km
II Kondisi Jalan
a. Baik
61.79
Km
b. Sedang
0.00
Km
c. Rusak12.50
Km
III Kelas Jalan
a. Kelas I
0.00
Km
b. Kelas II
2.00
Km
c. Kelas III
6.00
Km
d. Kelas III A
12.80
Km
e. Kelas IV
2.50
Km
f. Kelas V
7.00
Km

Sumber: BPS Kabupaten Kendal Tahun 2008

petunjuk penggunaan LPG

BAGAIMANA MENGGUNAKAN LPG YANG AMAN DAN BENAR?

  1. Gunakan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator dan selang) sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). Standar mulai berlaku pada akhir 2008.
  2. Kompor dan tabung ELPIJI ditempatkan di tempat yang datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
  3. Idealnya ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat aman mengingat berat jenis LPG lebih berat dari udara maka apabila terjadi kebocoran LPG akan berada di bagian bawah atau pintu dapur terbuka.
  4. Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor.
  5. Tabung ELPIJI diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan harus diupayakan tidak terpapar panas.
  6. Pasang regulator pada katup tabung ELPIJI (posisi knob regulator mengarah ke bawah). Pastikan regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung ELPIJI.
  7. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk.
  8. Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulatornya dengan cara membasuh dengan air sabun pada bagian-bagian rawan kebocoran (sambungan regulator dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor). Apabila terjadi kebocoran akan terjadi gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas ELPIJI.
  9. Rangkaian Kompor LPG siap dan aman untuk digunakan.
  10. Cara menggunakan kompor yang baik:
    • Tekan dan putar knob kompor berlawanan arah jarum jam.
    • Putar knob sampai posisi off (ditandai dengan bunyi klik) bila selesai
  11. Tips khusus :
    • Ruang dapur yang menjadi satu dengan ruang makan atau ruang tidur dan tidak mempunyai ventilasi atau sirkulasi udara yang baik maka harus diperhatikan perihal sebagai berikut :
      • Pada dini hari setelah bangun tidur dan akan menghidupkan kompor harus diyakinkan
      • tidak ada akumulasi gas dalam ruangan dengan cara membuka pintu/jendela terlebih dahulu. Bau khas ELPIJI tidak akan tercium apabila kita sedang pilek dan penciuman kita akan mengalami imun terhadap bau apabila kita sudah terpapar bau tersebut dalam waktu yang cukup lama.
    • Pada saat ruangan tertutup ditinggal dalam waktu lama, pada saat membuka pintu »»harus diyakinkan bahwa dalam ruang tersebut tidak terjadi akumulasi ELPIJI akibat kebocoran sebelum menyalakan listrik dan sumber api lain.
    • Jangan mencolok-colok valve tabung apabila ELPIJI tidak keluar dari tabung, tukarkan dengan penjual atau agen terdekat.
    • Jangan menggunakan kompor gas dan kompor minyak tanah secara bersamaan dalam satu ruangan.
    • Jangan menghidupkan kompor jika tercium bau ELPIJI yang bocor.
    • Apabila terjadi kebocoran dan akumulasi LPG sudah terlalu banyak, segera evakuasi penghuni rumah dan tetangga sekitar, serta matikan sumber api seperti kompor, listrik, dll. Tunggu beberapa saat hingga bau khas ELPIJI hilang.

Sabtu, 17 Juli 2010

pemandangan sungai di bumper plantungan

Senin, 07 Juni 2010

artikel

Yayasan Indonesia Mengajar yang didirikan oleh Anies Baswedan mengirimkan 50 orang pengajar muda ke lima kabupaten. Ke lima kabupaten itu adalah Bengkalis di Riau, Tulang Bawang di Lampung, Passer di Kalimantan Timur, Majene di Sulawesi Barat, dan Halmahera di Maluku Utara.

Pengiriman pengajar – pengajar berusia 25 tahun dan harus berIPK minimal tiga ini sebenarnya terinspirasi gerakan serupa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah pada tahun 1950. Ternyata, pengiriman tenaga pengajar ke wilayah terpencil selama kurun waktu 1951-1952 mampu menginspirasi penduduk di wilayah terpencil untuk mengirim anak – anak mereka untuk belajar di perguruan tinggi.

Anis Baswedan berharap bahwa program ini akan kembali menuai sukses: terciptanya pendidikan yang berfungsi sebagai instrumen untuk meningkatkan status sosial masyarakat.

Hanya saja, perlu kita sadari bahwa rentang waktu antara tahun 1950an sampai sekarang terpaut cukup jauh. Kondisi social masyarakat antara tahun itu dengan saat ini pasti sudah sangat jauh berbeda. Meskipun disebut sebagai daerah yang terpencil, penyebaran informasi saat ini sudah dapat dibilang cukup merata.

Tahun 1950an televisi masih menjadi barang yang mewah. Namun sekarang, bukan hanya televisi, orang – orang di pedesaan pun telah mampu mengakses internet. Jadi, jika gerakan ini dimaksudkan untuk menginspirasi orang – orang yang berada di daerah terpencil agar lebih mementingkan pendidikan, saya rasa mereka sudah cukup sadar dengan hal ini.

Jika dikatakan bahwa fasilitas pendidikan yang ada di kota dengan fasilitas pendidikan yang ada di daerah masih terdapat kesenjangan itu benar. Maka pengiriman sarjana untuk mengajar di wilayah terpencil dengan tujuan untuk menjembatani perbedaan fasilitas yang ada – dibarengi dengan kecakapan dalam pemanfaatannya – sangat diperlukan.

Kemudian yang juga harus lebih diperhatikan adalah bahwa sarjana yang dikirimkan ke daerah – daerah itu harus benar – benar memiliki niat untuk memajukan pendidikan di wilayah terpencil. Bukan hanya sekedar untuk mencari kesibukan karena belum mendapatkan pekerjaan yang pas. Hal ini terjadi pada program sarjana penggerak pembangunan pedesaan di Yogyakarta. Program ini memberikan imbalan yang cukup minim, yaitu Rp 1 juta sebulan dan Rp 2,5 juta tambahan setiap tahun. Salah seorang peserta yang diwawancara mengatakan bahwa ia mengikuti program ini karena belum memiliki pekerjaan.

Masalah penyediaan lapangan pekerjaan adalah masalah yang masih perlu mendapatkan perhatian cukup serius dari pemerintah. Banyak terjadi kasus lulusan – lulusan fakultas teknik atau pertanian yang menjadi guru karena kurangnya lapangan pekerjaan untuk bidang ilmu yang telah mereka geluti ketika kuliah.

Permasalahannya begitu rumit.

Selasa, 18 Mei 2010

nila

Jumat, 19 Maret 2010

pramuka

Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Gambar lambang gerakan pramuka

Image

Pionering

Bidang Tali Temali

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya

1. Simpul ujung tali

Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

2. Simpul mati

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

3. Simpul anyam

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering

4. Simpul anyam berganda

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

5. Simpul erat

Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

6. Simpul kembar

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

7. Simpul kursi

Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

8. Simpul penarik

Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

9. Simpul laso

Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini

Image

Image

Macam Ikatan dan Kegunaannya

1. Ikatan pangkal

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga

digunakan untuk memulai suatu ikatan.

2. Ikatan tiang

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya

untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3. Ikatan jangkar

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4. Ikatan tambat

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5. Ikatan tarik

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk

membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

6. Ikatan turki

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

7. Ikatan palang

8. Ikatan canggah

9. Ikatan silang

10. Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.

Image

Image

Tanda Pengenal Pramuka

Macam-macam Tanda Pengenal

.

Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.

.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM.

.

Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
.

Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.

.
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
.

Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
.

Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.


Untuk mencapai tingkat Penggalang Ramu, calon Penggalang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan Penggalang, sekurang-kurangnya 6 kali latihan berturut-turut.

2. Hafal dan mengerti isi Dasa Darma dan Tri Satya.

3. Dapat memberi salam Pramuka dan tahu maksud penggunannya.

4. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka.

5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia, tahu sejarahnya, dan tahu arti kiasan warna-warnanya.

6. a. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau di nyanyikan pada suatu upacara.

b. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.

7. Hafal Pancasila dan tahu artinya.

8. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Penggalang.

9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugusdepan.

10. Dapat berbaris

11. Dapat menunjuk sedikitnya 8 arah mata angin, dapat menggunakan kompas, dan dapat membaca jam.

12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali.

13. Dapat menyampaikan berita secara lisan.

14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja, polisi atau keluarga korban.

15. Selalu berpakaian rapi dan memelihara kesehatan badan.

16. a. Untuk puteri : Dapat mengatur meja makan, atau menghidangkan minuman dan makanan kecil pada tamu.

b. Untuk putera : Dapat membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang berbeda.

17. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.

18. Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.

19. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :

(1) Dapat mengucap Kalimat Syahadat dan tahu artinya.

(2) Mengerti Rukun Iman dan Rukun Islam.

(3) Melakukan sholat berjama’ah.

b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :

(1) Dapat mengucap do’a harian dan do’a Rosario, dan tahu artinya.

(2) Mengikuti Missa Kudus, dan putera dapat menjadi pelayan Missa, puteri dapat menghias altar.

(3) Dapat menyanyikan 3 lagu Gereja.

c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :

(1) Dapat dengan hafal menyanyikan salah satu nyanyian Kristen.

(2) Dapat menceriterakan dua hikayat dari Alkitab.

(3) Dapat mengucap dan mempergunakan do’a sederhana pada kesempatan tertentu.

(4) Tahu hari-hari Raya Kristen.

d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :

(1) Hafal Panca Maha Yadnya.

(2) Hafal Sadripu dan Sadatatayi.

e. Untuk Pengalang yang beragama Budha :

(1) Dapat melakukan kebaktian agama Budha dengan Parita Pancasila, Parita Puja, dan Parita Budhanussati.

(2) Hafal Vihara Gita wajib : Tri Ratna dan Malam Suci Waisak.

Untuk mencapai tingkat Penggalang Rakit, seorang Pramuka Penggalang Ramu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan sebagai Penggalang Ramu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya.

3. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugusdepan.

4. Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.

5. Tahu hari-hari Raya Nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang Pahlawan Nasional.

6. Tahu susunan Pemerintah Daerah Tingkat II sampai ke desa dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya.

7. Pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oelh Pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadah, atau di tempat lain.

8. Dapat hafal menyanyikan di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar lain lagu-lagu Sang Merah Putih (Ibu Sud), Bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu Bangsa, Dari Barat sampai ke Timur, dan sedikitnya satu lagu daerah tempat tinggalnya.

9. Dapat menyajikan sedikitnya satu macam kegiatan seni budaya.

10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.

11. Dapat memimpin barisan Pramuka.

12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat Morse atau isyarat Semaphore.

13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah tangga atau pakaian.

14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan.

15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu cara menggunakannya.

16. Tahu bahan-bahan makanan yang bernilai gizi.

17. Tahu beberapa macam penyakit menular.

18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain.

19. Dapat memasak makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.

20. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.

21. Hemat dan cermat dengan segala miliknya.

22. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu.

23. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri.

24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.

25. Dapat membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.

26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.

27. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :

(1) Hafal dan dapat membaca doa harian.

(2) Tahu riwayat singkat Nabi Muhammad sa.w.

b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :

(1) Mengetahui siapa Kristus.

(2) Dapat berdo’a dengan kata-katanya sendiri.

(3) Dapat menyanyikan lagu-lagu Gereja.

c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :

(1) Mengetahui makna do’a, dan dapat menguraikan beberapa nyanyian Kristen yang dikenal.

(2) Mengetahui pembagian Alkitab, dan dapat menguraikan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

(3) Hafal dan mengerti Hukum Penyuruhan.

(4) Tahu riwayat seorang hamba Allah dalam Alkitab..

d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :

(1) Hafal Pranayama.

(2) Hafal Asta Brata.

e. Untuk Penggalang yang beragama Budha :

(1) Dapat melakukan kebaktian hari-hari suci agama Budha dan tahu artinya.

(2) Hafal Parita wajib : Terimalah Karmamu dan Chattamanavaka Vimana Catha.

Untuk mencapai tingkat Penggalang Terap, seorang Pramuka Penggalang Rakit harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Rajin dan giat mengikuti latihan Pasukan sebagai Penggalang Rakit, sekurang-kurangnya 10 kali latihan.

2. Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda.

3. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila.

4. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa.

5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tempat tinggalnya.

6. Membuktikan perhatiannya terhadap industri yang ada di daerahnya, atau melatih diri dalam suatu kerajinan tangan yang berguna.

7. Sekurang-kurangnya dua kali permah ikut kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh Pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat lain; atau pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, PKK, Karang Taruna, atau lain sebagainya.

8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan, suhu, dan sebagainya.

9. Dapat membuat peta pita.

10. Dapat menentukan arah mata angin tanpa menggunakan kompas.

11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil.

12. Dapat membuat alat rumahtangga yamng sederhana.

13. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.

14. Dapat. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan tentang kebersihan kamarmandi-cuci-kakus di perkemahan, di rumah atau di tempat lain.

15. Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang, dan melakukan salah satu cabang polahraga lain, serta tahu peraturan mainnya.

16. Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Rakit, dan sebagian daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri.

17. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.

18. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugusdepannya.

19. a. Untuk puteri : Pernah mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut.

b. Untuk putera : Sudah pernah berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut, dengan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Pembinanya.

20. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-Pramuka atau di hadapan penonton lainnya..

21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus..

22. a. Untuk Penggalang yang beragama Islam :

(1) Tahu hari-hari Raya Islam.

(2) Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat berjama’ah di perkemahan.

b. Untuk Penggalang yang beragama Katholik :

(1) Tahu arti Missa Kudus, dan bagian-bagiannya yang penting.

(2) Tahu alat-alat kebaktian Gereja dan warna-warna lilin Turgi.

(3) Tahu hirarkhi Gereja.

c. Untuk Penggalang yang beragama Protestan :

(1) Dapat memimpin nyanyian Kristen dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.

(2) Dapat memimpin do’a dalam pertemuan-pertemuan Penggalang.

(3) Hafal dan mengerti Hukum Kasih (Lukas 10 : 27 dan Matius 22 : 37 : 40).

(4) Hafal 12 Pengakuan Iman Rasuli.

d. Untuk Penggalang yang beragama Hindu :

Mengenal beberapa jenis Manusya Yadnya.

e. Untuk Penggalang yang beragama Budha :

(1) Hafal Parita wajib : Ettavata dan Vihara Gitta Jayamanggala Gatha.

(2) Melakukan Samadhi : Metta Bhavana, atau Samatha Bavana.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang

Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

A. Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.

B. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.

C. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu :

1) Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara :

a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

b) TKK Pengatur Rumah

c) TKK Juru Masak.

d) TKK Berkemah.

e) TKK Penabung.

f) TKK Penjahit.

g) TKK Juru Kebun

h) TKK Pengaman Kampung

i) TKK Pengamat

j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain.

2) Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.



D. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.

E. Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.

F. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.

G. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

H. Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.

I. Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

M o r s e

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.

Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit

2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter

3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)

4. Bendera yaitu dengan bendera morse.

Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.

Image

Image



Trik cepat hapal morse




Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :

Image

Petunjuk Penggunaan :

1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah.
3. Blok putih menunjukkan kode titik ( . ) dan blok hitam kode strip ( - ).
4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E.

Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik ( …. )

Berarti huruf H.

Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik ( - - . ) berarti huruf G

5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).

Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama.



Selasa, 16 Maret 2010

nila

bocah

rekha

Selasa, 09 Maret 2010

Mencukur Anak Gondrong

Seorang pria berjalan memasuki tempat cukur rambut yang banyak pengunjungnya, sambil menggandeng seorang anak laki-laki berambut gondrong. Si tukang cukur mendudukkan anak itu disatu-satunya kursi yang masih kosong dan mulai memotong rambut anak itu.

Belum berapa lama, pria tadi menggeliat, menguap dan berkata, "Aku hendak keluar mencari udara segar."

Tidak lama kemudian, si tukang cukur telah selesai memotong rambut si anak tadi dan sambil menyikat sisa-sisa rambut di baju lusuh anak itu, si tukang cukur itu menyindir dengan sinis.

"Aku harap ayahmu tidak melupakanmu di sini."

"Oh, dia sih bukan ayahku."

"Bukan ayahmu? Lalu dia itu siapa?"

"Nggak tahu," jawab anak itu. "Pria itu berjalan mendekatiku ketika aku sedang bermain dengan teman-teman dan dia tanya, apakah saya mau potong rambut gratis."

http://ketawa.com/

Dear Last Love

Pernah aku mencintainya
Hanya luka yang membekas dalan jiwa
Dapatkah obat hati jadi penawarnya?
Hanya kau yang bisa
Menyembuhkan luka jiwa

Aku tak henti memikirkan asa
Asa dicinta
Asa dirasa
Asa mencinta
Asa kehidupan cinta

Dapatkah kau tahu
Siapa yang aku pikirkan
Lama aku hilang
Menunggu cinta dari hatimu
Untuk hati lamaku

Anda Pengunjung Ke-